TEORI PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL
NAMA: MUHAMMAD ADIEVTAMA SYAHPUTRA
NBI: 1232000024
MATKUL: PENGANTAR EKONOMI MIKRO_K
TEORI PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN ORDINAL
Sebelum adanya pendekatan
ordinal, terdapat pendekatan lain yang lebih dulu muncul yaitu pendekatan
cardinal. Namun, pendekatan tersebut mempunyai kelemahan, yaitu kepuasan tidak
dapat diukur melalui angka mutlak. Biar bagaimanapun konsumen bisa memberikan
pendapat secara subjektif terkait kepuasan yang diperolehnya. Mungkin suatu
komoditas dinilai lebih memberikan kepuasan, kurang memberikan kepuasan, atau
sama saja bila dibandingkan dengan komoditas lain
1. Rationality,
Setiap konsumen diasumsikan bertindak rasional, yaitu berusaha mengejar
kepuasan maksimum meski memiliki anggaran terbatas
2. Utility is Ordinal, kepuasan itu tidak
dapat diukur, namun hanya bisa dibandingkan
3. Transitivity and Consistency of Choice, Konsumen senantiasa konsisten dalam membuat pilihan
antara berbagai kombinasi barang
4. Non Satiation, Asumsi ini menyatakan bahwa konsumen menyukai barang yang
lebih banyak daripada yang sedikit. Konsumen juga diasumsikan selalu ingin
terus berkonsumsi.
Dalam memperjelas gagasan yang
ingin diungkapkan, sebagian besar ahli ekonomi menggunakan interpretasi grafis,
salah satunya yaitu kurca Indiferen. Kurfa ini merupakan kurva yang
menggambarkan kombinasi konsumsi dua macam barang/jasa yang menghasilkan
tingkat kepuasan yang sama. Setiap titik dalam kurva ini melambangkan tingkat
kepuasan yang tidak berbeda (indifference), meski kombinasi konsumsi
barang/jasanya berbeda-beda. Sebagai contoh, perhatikan skedul kombinasi barang
dibawah ini :
Kombinasi |
Jumlah Pakaian |
Jumlah makanan |
A |
1 |
7 |
B |
2 |
5 |
C |
3 |
4 |
D |
4 |
3,5 |
|
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat
bahwa terdapat kombinasi A,B,C. dan D yang selanjutnya akan digambarkan dengan
grafik.
Bidang yang berada di antara
sumbu vertikal dan sumbu horizontal disebut ruang komoditi (commodity space).
Bentuk grafis kombinasi A hingga D dalam ruang komoditi itulah yang
disebut indifference curve (IC). Adapun kurva ini memiliki
beberapa ciri diantaranya yaitu :
1. Mempunyai kemiringan yang negative, dengan begitu maka
penambahan pada satu barang harus seimbang dengan barang lain yang mengalami
pengurangan
2. Cembung kea rah Ordinat, dimana hal ini berdasarkan pada
asumsi tingkat subtitusi marjinal yang terus berkurang
3. Semakin ke kanan, semakin tinggi kepuasannya, Posisi IC
yang lebih tinggi (lebih ke kanan) menggambarkan jumlah pakaian dan makanan
yang lebih banyak. Posisi IC tersebut tentunya lebih disukai konsumen karena
memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
4. Sesama Kurva Indifferen tidak berpotongan, Hal ini
terkait dengan asumsi konsistensi dan transitivitas
DAFTAR PUSTAKA
Suherman,
C. (2020, Juni 21). Teori Perilaku Konsumen: Pendekatan Ordinal
(Indifference Curve). Retrieved from Teori Perilaku Konsumen: Pendekatan
Ordinal (Indifference Curve): https://jagoekonomi.com/2020/06/21/teori-perilaku-konsumen-pendekatan-ordinal-indifference-curve/
adievtama@gmail.com
Komentar
Posting Komentar