TEORI PRODUKSI JANGKA PENDEK (SATU INPUT VARIABEL)
NAMA: MUHAMMAD ADIEVTAMA SYAHPUTRA
NBI: 1232000024
MATKUL: PENGANTAR EKONOMI MIKRO_K
Teori Produksi Jangka Pendek
Teori Produksi jangka pendek/ satu faktor berubah
adalah teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara
tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Dalam analisa tersebut bahwa faktor-faktor produksi
lainnya jumlahnya tetap, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak
mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya
adalah tenaga kerja.
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak
tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidak ada produksi, faktor produksi
ini harus ada dan tetap tersedia. Mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh.
sampai pada interval produksi tertentu jumlah mesin tidak perluh ditambah.
Tetapi jika tingkat produksi menurun sampai nol unit, jumlah mesin tidak bisa
dikurangi.
Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya.
Makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang
digunakan, begitu juga sebaliknya. Buruh harian lepas di pabrik rokok adalah
contohnya. Jika perusahaan ingin meningkatkan produksi, maka jumlah buruh
hariannya ditambah. Sebaliknya jika ingin mengurangi produksi, buruh harian
dapat dikurangi.
Pengertian faktor produksi tetap dan faktor produksi variable terkait dengan
waktu yang dibutuhkan untuk menambah atau mengurangi faktor produksi tersebut. Mesin
dikatakan sebagai faktor produksi tetap karena dalam jangka pendek (kurang dari
setahun) susah untuk ditambah atau dikurangi. sebaliknya buruh dikatakan faktor
produksi variable karena jumlah kebutuhannya dapat disediakan dalam waktu
kurang dari satu tahun.
Teori produksi tidak mendefinisikan jangka pendek dan jangka panjang secara
kronologis. Periode jangka pendek adalah periode produksi di mana perusahaan
tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu
atau beberapa faktor produksi.
Analisis Jangka Pendek
Dalam menganalisis teori produksi, para ekonom
membedakan jangka waktu analisis kepada dua jangka waktu, yaitu jangka
pendek dan jangka panjang. Namun pembedaan ini tidak didasarkan atas
kurun waktu tertentu, misalnya mingguan, bulanan, atau tahunan.
Perbedaan produksi jangka pendek dan jangka panjang
adalah dalam hal karakteristik faktor produksinya. Analisis atas sebuah
kegiatan produksi dikatakan dalam jangka pendek apabila ada sebagian faktor
produksi dianggap tetap jumlahnya. Dalam masa tersebut, perusahaan tidak dapat
menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap tersebut.
Faktor produksi yang dianggap tetap (fixed input) biasanya
adalah faktor produksi modal seperti mesin-mesin, peralatan, dan bangunan
perusahaan. Sementara faktor produksi yang dapat diubah-ubah jumlahnya (variable
input) yaitu tenaga kerja.
Waktu yang dipandang sebagai jangka pendek itu berbeda
antara satu industri dengan industri lainnya. Misalnya saja kita bandingkan
antara perusahaan pembuat kue dengan perusahaan pembuat pesawat terbang.
Katakanlah masing-masing perusahaan memperoleh
tambahan permintaan dalam jumlah besar, dan untuk memenuhinya harus menambah
kapasitas produksinya. Bagi perusahaan kue, dalam waktu beberapa bulan saja ia
dapat menambah kapasitas produksinya dengan memperoleh mesin baru atau bahkan
membuka pabrik baru. Namun lain halnya dengan perusahaan penerbangan yang
membutuhkan waktu lebih lama untuk menambah kapasitas produksinya. Diperlukan
waktu beberapa tahun untuk membangun pabrik pembuatan pesawat yang baru.
Fungsi teori produksi Jangka Pendek
Fungsi Produksi Jangka Pendek
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan
yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor
produksi yang dipergunakan dengan jumlah output yang dihasilkan per
satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor produksi
maupun harga output-nya.
Faktor produksi juga dapat dianggap sebagai model
matematis yang menunjukkan hubungan antara input yang digunakan
dengan output yang dihasilkan. Secara matematis fungsi produksi dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Q = f (L, K)
di mana:
Q = jumlah output yang dihasilkan
L = jumlah tenaga kerja
K = jumlah modal
Faktor produksi di atas menyatakan bahwa hanya ada
satu faktor produksi variabel, yaitu tenaga kerja. Sementara modal dianggap
konstan. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan, maka akan semakin besar
total output-nya. Namun setelah total produksi mencapai titik maksimum,
penambahan tenaga kerja justru akan menurunkan total produk fisik.
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis
yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya
produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang
mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit di identifikasikan dan
hitungannya.
Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan
dapat di bedakan dalam 2 jenis, yaitu :
1. Biaya Ekplisit yaitu : Semua pengeluaran untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan input lain yang di bayar melalui pasaran
(pembayaran berupa uang).
2. Biaya Tersembunyi yaitu : pembayaran untuk keahliaan
keusahawanan produsen tersebut modalnya tersendiri yang di gunakan dalam
perusahaan dan banguanan perusahaan yang di miliki.
Macam - macam Biaya
• Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi produk
tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik
• Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan,
pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.
• Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu produk.
• Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk
operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.
Teori Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana
sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya.
Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
• Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan
faktor produksi berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan
oleh proses produksi juga menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.
• Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak
tergantung dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara
produksi dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang
sama.
• Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga
administrasi, penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa
tanah, sewa kantor dan sewa gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan
mengalami perubahan.
Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya
berubah-ubah tergantung dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin
besar jumlah output semakin besar pula biaya variabel yang harus
dikeluarkan.
Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, bahan bakar, listrik dsb. Biaya tetap
dan biaya variabel ini jika dijumlahkan hasilnya merupakan biaya total. Jika
digambarkan dalam kurva, maka pola biaya tetap total (TFC), biaya variabel
total (TVC) dan biaya total (TC) dapat dilihat sebagai berikut:
Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang besar
kecilnya mengikuti banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Gambar yang
menunjukkan bahwa kurva biaya variabel total terus menerus naik. Jadi semakin
banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel akan semakin tinggi.
Jika antara biaya tetap dan biaya variabel
dijumlahkan, maka hasilnya disebut biaya total (TC). Jadi, TC = TFC + TVC.
Total Cost (TC) berada pada jarak vertikal di semua titik antara biaya tetap
total (TFC) dan biaya berubah total (TVC), yaitu sebesar n.
Daftar Pustaka
https://jagoekonomi.com/2022/03/18/teori-produksi-jangka-pendek/
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/809-biaya-produksi-jangka-panjang-dan-pendek
EMAIL:
adievtama@gmail.com
Komentar
Posting Komentar